Popular Post

Popular Posts

Posted by : Unknown Rabu, 12 September 2018

TUGAS AKHIR
MATA KULIAH BAHASA INDONESIA
DOSEN PENGASUH :DRS. ALDI MAWARDI, M.Pd


(LOGO SEKOLAH / KAMPUS ANDA)

MAKALAH
DAMPAK IKLIM DI DUNIA AKIBAT EFEK KEPADA RUMAH KACA
Disusun Oleh :
ADITYA MARTHADINATA 
NIM : 8020150190

KELAS : 03PT1




YAYASAN DINAMIKA BANGSA
SEKOLAH TINGGI ILMU KOMPUTER
(STIKOM) DINAMIKA BANGSA JAMBI

TAHUN AKADEMIK 2015/2016


KATA PENGANTAR


          Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,  Taufik dan Hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Yang Berjudul “ Dampak Iklim di Dunia Akibat Efek Rumah Kaca “. Guna memenuhi tugas mata kuliah bahasa indonesia.
          Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
          Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.



  • DAFTAR ISI
  • Kata Pengantar i
  • Daftar isi ii
  • Bab I (Pendahuluan) 1
  • A. Latar Belakang Masalah 1
  • B. Rumusan Masalah 2
  • C. Tujuan Penulisan 2
  • D. Manfaat Penulisan 2
  • E. Ruang Lingkup 2
  • Bab II Dampak Iklim di Dunia Akibat Efek Rumah Kaca 3
  • A. Efek Rumah Kaca 3
  • B. Sumber Pencemaran Efek Rumah Kaca 4
  • C. Bagaimana Dampak Efek Rumah Kaca di Indonesia 5
  • D. Bagaimana Dampak Efek Rumah Kaca di Dunia 7
  • E. Cara Mengurangi Pertumbuhan Rumah Kaca 9
  • Bab III 12
  • A. Simpulan 12
  • B. Saran 12
  • Daftar Pustaka 13





BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dari tahun ketahun jika kita mengamati peristiwa di bumi,maka kita akan merasakan suatu perbedaan. Yakni suhu di permukaan bumi semakin panas, dan cuaca menjadi tidak menentu. Para ahli menyebutkan dengan istilah global warming atau pemanasan global,dimana terjadi peningkatan suhu dipermukaan bumi yang diakibatkan banyak faktor salahsatunya Efek Rumah Kaca.
Masalah timbul ketika aktivitas manusia menyebabkan peningkatan konsentrasi selimut gas di atmosfer (Gas Rumah Kaca) sehingga melebihi konsentrasi yang seharusnya. Maka, panas matahari yang tidak dapat dipantulkan ke angkasa akan meningkat pula. Pemanasan global dan perubahan iklim merupakan dampak dari efek rumah kaca.
Sehingga mengakibatkan peningkatan suhu yang terus meningkat tiap tahunnya. Dalam hal ini saya akang mengkaji peninjauan terhadap efek rumah kaca. Yakni dari sumber awal efek rumah kaca,dampak pengaruh iklim di Indonesia dan di dunia,tanggapan dari beberapa ahli, masyarakat dan pemerintah. Serta,cara-cara yang dapat meminimalisir pertumbuhan dari efek rumah kaca itu sendiri.


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka dapat di rumuskan pemasalahan sebagai berikut :
1. Darimana awal dari pertumbuhan Rumah Kaca?
2. Bagaimana dampak pengaruh iklim  akibat efek rumah kaca di Indoesia ?
3. Bagaimana dampak pengaruh iklim akibat efek rumah kaca di Dunia?
4. Dan bagaimana cara untuk mengurangi pertumbuhan efek rumah kaca ?
C. Tujuan
1. Mengetahui awal mula pencemaran lingkungan efek rumah kaca.
2. Mengetahui pengaruh iklim akibat efek rumah kaca di Indonesia.
3. Mengetahui pengaruh iklim akibat efek rumah kaca di dunia.
4. Serta dapat mengetahui cara mengurangi pertumbuhan efek rumah kaca itu sendiri.

D. Manfaat
1.   Untuk penulis sendiri makalah ini bermanfaat untuk menyelesaikan mata kuliah bahasa indonesia  serta dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah di dapat dari pembelajaran mata kuliah bahasa indonesia.
2.      Untuk orang lain makalah ini dapat menjadi sumber referensi untuk menjadi bahan penulisan lebih lanjut.
3.      Untuk ilmu pengetahuan makalah ini dapat menjadi pemahaman yang lebih lanjut.

E. Ruang Lingkup
Untuk menjari beberapa pokok dari makalah Pengaruh Globalisasi Di Kalangan Remaja Indonesia maka ruang lingkup materi pengumpulan data meliputi :
1. Kondisi iklim di Indonesia.
2. Tingkat dan pengaruh Efek Rumah Kaca di Indonesia
3. Cara meminimalisir atau mengurangi pertumbuhan rumah kaca itu sendiri
BAB II

DAMPAK IKLIM DI DUNIA AKIBAT EFEK RUMAH KACA

A. EFEK RUMAH KACA
Efek merupakan suatu resiko yang ada positif dan negatifnya yang diterima setelah melakukan suatu hal.
Rumah kaca adalah analogi atas bumi yang dikelilingi gelas kaca. Panas matahari masuk ke bumi dengan menembus gelas kaca tersebut berupa radiasi gelombang pendek. Sebagian diserap oleh bumi dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa sebagai radiasi gelombang panjang. Namun, panas yang seharusnya dapat dipantulkan kembali ke angkasa menyentuh permukaan gelas kaca dan terperangkap di dalam bumi. Layaknya proses dalam rumah kaca (green house) di pertanian, ruangan kaca memang berfungsi menahan panas untuk menghangatkan/menstabilkan suhu dalam rumah kaca.
Rumah kaca dalam arti harfiah yaitu adanya gedung-gedung bertingkat di kota besar yang dindingnya menggunakan kaca sehingga memantulkan panas matahari kembali ke atmosfer bumi.
Istilah Efek Rumah Kaca (green house effect) berasal dari pengalaman para petani di daerah iklim sedang yang menanam sayur-mayur dan bunga-bungaan di dalam rumah kaca. Yang terjadi dengan rumah kaca ini, cahaya matahari menembus kaca dan dipantulkan kembali oleh benda-benda dalam ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra merah. Namun gelombang panas itu terperangkap di dalam ruangan kaca serta tidak bercampur dengan udara dingin di luarnya. Akibatnya, suhu di dalam rumah kaca lebih tinggi daripada di luarnya. Inilah gambaran sederhana terjadinya efek rumah kaca (ERK).


B. Sumber Dari Pencemaran Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca, pertama kali ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan sebuah proses di mana atmosfer memanaskan sebuah planet. Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan) memiliki efek rumah kaca.
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakangan ini diterima oleh semua yang pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.
Ketika radiasi matahari tampak maupun tidak tampak dipancarkan ke bumi, 10 energi radiasi matahari itu diserap oleh berbagai gas yang ada di atmosfer, 34% dipantulkan oleh awan dan permukaan bumi, 42% membuat bumi menjadi panas, 23% menguapkan air, dan hanya 0,023% dimanfaatkan tanaman untuk perfotosintesis.
Malam hari permukaan bumi memantulkan energi dari matahari yang tidak diubah menjadi bentuk energi lain seperti diubah menjadi karbohidrat oleh tanaman dalam bentuk radiasi inframerah. Tetapi tidak semua radiasi panas inframerah dari permukaan bumi tertahan oleh gas-gas yang ada di atmosfer. Gas-gas yang ada di atmosfer menyerap energi panas pantulan dari bumi.
Dr. Iskandar (2007) mengemukakan Pemanasan global (global warming) pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. Berbagai literatur menunjukkan kenaikan temperatur global – termasuk Indonesia – yang terjadi pada kisaran 1,5–40 Celcius pada akhir abad 21.. ia juga mengemukakan bahwa sebenarnya efek rumah kaca sudah menjadi salahsatu bagian dari pencemaran yang ada di muka bumi.


C. Dampak Efek Rumah Kaca di Indonesia
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa tidak ada dampak yang dirasakan dari efek rumah kaca secara langsung, tetapi efek rumah kaca ini menyebabkan pemanasan global yang berdampak ke Indonesia. Dan inilah data yang menunjukan bahwa terjadi pemanasan global di Indonesia:
Sejak tahun 1990, suhu rata-rata meningkat hingga 0,3 derajat celcius.
Musim hujan datang terlambat dan lebih cepat tetapi lebih intensif.
Terjadinya peristiwa kebakaran hutan dan lahan lebih sering.
Perubahan pada kadar penguapan air dan kelembapan tanah.
Terjadinya kenaikan permukaan air laut yang mengancam daerah pesisir.
Terjadinya kerusakan lingkungan dipesisir pantai di Pulau Bali.
Kekeringan yang melanda indonesia kurang lebih selama 4 bulan
Menipisnya ozon
Penyakit turunnya daya cerdas anak
Di Indonesia  sendiri, ada beberapa faktor lain yang mempengaruh pemanasan global selain rumah kaca. Seperti :

Penggundulan hutan
Indonesia menjadi negara terburuk dalam mengelola hutan hingga terjadi banyak penggundulan. Sebanyak 840 hektar lahan hutan telah ditebang pada 2012. Rata-rata hilangnya hutan primer mencapai 498 hektare per tahun. Sehingga 37 persen efek rumah kaca di Indonesia berasal dari penggundulan hutan.
Mengapa penggundulan hutan menjadi masalah? Hutan primer merupakan penyerap karbon dioksida (CO2), sehingga dapat membantu mengurangi karbon dioksida di atmosfer. Selain itu, metode yang digunakan dalam penggundulan hutan, yaitu dengan cara dibakar, turut menyumbangkan berton-ton CO2.
Polusi transportasi
Pada 2013, 104 juta kendaraan bermotor telah terdaftar di Indonesia. Selain itu, 1,6 penerbangan domestik terjadi di negeri ini. Sehingga tidak mengherankan jika 114 juta ton CO2 dilepaskan pada tahun itu. Dapatkah Anda bayangkan berapa banyak CO2 yang diproduksi pada 2015?
Besarnya konsumsi energi
Indonesia berkembang dengan cepat, sehingga memiliki tuntutan besar dalam menggunakan listrik. Per hari saat ini, Indonesia menggunakan 173,8 miliar kWh, sangat jauh bila dibandingkan dengan 10 tahun lalu, yaitu hanya 92 miliar kWh. Listrik adalah energi yang sangat penting, tapi produksi listrik perlu dikhawatirkan, mengingat 72 persen dari listrik negara dihasilkan oleh pembakaran batu bara, minyak dan gas.

Penumpukan dan pembakaran sampah
Indonesia merupakan salah satu penghasil sampah terbesar di dunia. Setiap tahun, 38.5 juta ton sampah perkotaan dibuang ke 450 tempat pembuangan sampah resmi. 50 persen sampai 70 persen dari sampah tersebut adalah sampah organik. Sebanyak 76 persen rumah tangga di Indonesia tidak memisahkan sampah menjadi dua jenis berbeda, yaitu organik dan non organik.
Semua sampah yang terurai dan menghasilkan metana. Metana diketahui 20 kali lebih efisien dalam menghalau radiasi di atmosfer bumi. Masalah klasik lain yang dimiliki Indonesia berasal dari tradisi membakar sampah. Sampah organik dan sampah plastik disatukan untuk dibakar, padahal hasil pembakarannya adalah gas beracun dan mampu meningkatkan efek rumah kaca.Lingkungan hidup di Indonesia memprihatinkan. Tanda-tanda kerusakan sudah terlihat jelas, seperti misalnya : Kalau musim hujan air melimpah ruah sampai terjadi banjir dimana-mana. Sehingga bencana banjir menjadi bencana yang rutin terutama bagi ibukota Jakarta(Aling Indra,Bencana di Negeri Ini,2012,hal.9)
D. Dampak Efek Rumah Kaca di Dunia
Tak hanya di Indonesia, beberapa negara di dunia bahkan sudah mengakui bahaya dari efek rumah kaca ini. Berikut adalah beberapa kasus yang ada di negara luar :

1. EL NINO
EL NINO  terjadi di pantai barat Peru-Ekuador. El nino adalah pemanasan temperatur air laut yang menyebabkan pencemaran iklim secara menggelobal.El nino merupakan pemanasan yang naik 0,5 F tiap tahunnya, atau setara dengan timur tengah samudra pasifik tropis. el nino yang biasa di kenal El nino southern oscillation(ENSO) ini adalah bagian dari interaksi sistem global dari laut-atmosfer.ENSO Merupakan keadaan yang paling menonjol antar tahunan variabilitas cuaca dan iklim diseluruh dunia. El nino menyebabkan pola cuaca yang tak stabil,seperti hujan di daerah tertentu tapi di tempat lain justru di landa kekeringan yang amat parah.Dampak El nino terhadap kondisi cuaca :
Angin pusat timur melemah
Sirkulasi monsoon melemah
Potensi hujan terdapat di sepanjang pasifik ekuatorial tengah dan barat serta wilayah argentina
Dampak di Indonesia :
Curah hujan di beberapa daerah berkurang
Kekeringan
Kebakaran hutan

2. La nina
La nina merupakan kebalikan dari el nino. La nina berarti bayi perempuan, yang didefinisikan berawal dari melemahnya El nino sehingga air laut yang panas di pantai Peru dan Ekuador bergerak ke arah barat dan suhu air laut didaerah itu berubah ke kondisi dingin. La nina di ukur dengan indeks os South Oscillation(ISO) dan disertai dengan pertukaran angin pasifik yang lebih kuat.Akibat dari adanya La Nina antara lain :
Salju dan hujan es di pantai barat
Cuaca panas yang luar biasa di Amerika
Kekeringan di daerah barat daya dan
Badai di atlantik lebih tinggi dari jumlah normal.




E. Cara Menanggulangi Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global
1. Cara mengatasi pemanasan global dengan mengisi lahan kosong dengan tanaman
Siswoyo menegaskan “Kesadaran akan harus memperhatikan lingkungan, haruslah diajarkan dan dibiasakan sejak dini. lingkungan jelas perlu dijaga. Sebagai tempat tinggal kita, lingkungan harus tetap dijaga kelestariannya agar tidak rusak”. Banyak pemanasan global disebabkan oleh karena semakin banyaknya emisi gas seperti karbon dioksida, karbon monoksida, golongan sulfat, dan masih banyak lagi yang bersifat menyimpang panas matahari bukan memantulkannya. Emisi gas yang seperti ini jelas akan meningkatkan suhu dibumi. Kebnyakan emisi gas ini akibat asap polusi kendaran bermotor, pabrik, pembakaran dan pemakaian energi bumi yang tidak diimbangi dengan perbaikan alam. Cara mengatasi pemanasan global yang pertama yang paling mudah dan bisa dilakukan setiap orang adalah dengan tidak membiarkan adanya lahan kosong. Ketika melihat lahan kosong sebaiknya langsung ditanami dengan berbagai jenis tanaman. Selain bermanfaat, tanaman juga bisa mengurangi emisi gas yang dapat menyebabkan pemanasan global. Dengan adanya tanaman lingkungan bisa menjadi lebih sejuk dan kerusakan lingkungan jadi bisa dicegah.
Ahmad Siswoyo, Dunia Menangis,Gramedia,Cimahi,2009,hlm. 17

2. Cara mengatasi pemanasan global dengan menjaga kelestarian hutan
Pemanasan global ini juga bisa dikurangi dengan mencegah dilakukannya penebangan liar, pembakaran untuk perluasan lahan, ataupun pembakaran hutan illegal. Cara mengatasi pemanasan global yang seperti ini tentu membutuhkan kesadaran dari manusia dengan peran serta dari pemerintah daerah untuk lebih menegaskan peraturan mengenai hutan. Luas wilayah hutan saat ini sudah semakin sempit dibandingkan dulu. Tak heran jika bumi semakin panas akibat hutan yang dibabat habis oleh orang yang menginginkan keuntungan pribadi. Niat seperti ini jelas harus dicegah dan dikategorikan sebagai tindak kriminal.

3. Cara mengatasi pemanasan global dengan mengurangi emisi gas kendaraan
Polusi meningkatkan emisi gas yang mengakibatkan efek rumah kaca. Oleh karena itulah cara mengatasi pemanasan global bisa ditempuh dengan mengurangi sebisa mungkin penggunaan kendaraan bermotor. Pengurangan kendaraan bermotor ini bisa ditunjukkan dengan pemakaian kendaraan umum sebagai alat transportasi pokok masyarakat. Jika masih banyak kendaraan bermotor yang hilir mudik di jalan raya, maka akan disusul dengan peningkatan suhu yang tajam di daerah tersebut. pengunaan sepeda, jalan kaki, bis, kereta api, dan angkutan umum bisa mengurangi secara signifikan jika kebiasaan pulang-pergi seperti ini dilakukan secara serentak oleh masyarakat. Individu yang memiliki kendaraan pribadi bermotor dapat melakukan perawatan mesin agar pembuangan mesin menjadi lebih efisien dan memperhatikan pemilihan bahan bakar. Pengaturan seperti ini jelas harus dicampuri oleh pemeritah agar masyarakat dapat melakukannya secara bersamaan.
4. Cara mengatasi pemanasan global dengan menghemat energi
Cara mengatasi pemanasan global yang lain adalah dengan mengurangi penggunaan peralatan listrik sebisa mungkin. Peralatan listrik juga merupakan sumber pemancar gas rumah kaca. Peralatan listrik seperti lampu, AC, kulkas, dan peralatan listrik lainnya mengeluarkan karbondioksida. Anda bisa menggunakan peralatan listrik yang berlabel hemat energi, mematikan peralatan listrik jika tidak dipakai, dan jangan membiarkan peralatan listrik dalam keadaan stand-by. Dengan melakukan usaha seperti ini jelas akan menghemat hingga 50% konsumsi energi.

5. Hidup efisien
Agus Setiandi(2000) menyebutkan “Apapun aktifitas manusia di bumi akan berdampak pada bumi yang kita diami ini. Pola komsumsi energi, pola lingkungan dan sebagainya. Hiduplah seefisien mungkin, gunakan sedikit energi, komsumsilah sedikit makanan, tinggalkan pola hidup konsumtif, ramahlah terhadap lingkungan, sedikit bicara lebih banyak berpikir, dan sebagainya”.
Agus Setiandi, Langkah Hidup Efisien, Sukacita,Tulung Agung,2000,hlm.24

6. Kurangi penggunaan kendaraan bermotor

Sesuai yang telah saya katakan diatas bahwa gas CO2 akan membuat bumi kita panas, sedangkan kita semua tau bahwa kendaraan bermotor akan membuang pembuangan yang berupa gas CO2(Ahmad Subagyo,Kemajuan Teknologi,2004,Hal.7). Jika semakin sedikit motor yang dioperasikan makan akan semakin sedikit gas CO2 yang dihasilkan. World Health Organization adalah badan kesehatan dunia dalam studi terbarunya berpendatapat bahwa gas CO2 sangat berpengaruh pada iklim di dunia. Jadi sebaiknya kurangi komsumsi pemakaian kendaraan.


BAB III

A. Simpulan
Efek rumah kaca atau dikenal juga dengan sebutan Greenhouse Effectyang dapat menimbulkan global warming atau pemanasan global. Dimana suhu bumi memanas akibat timbunan gas-gas buangan di udara. Gas rumah kaca tersebut terakumulasi sehingga merusak lapisan ozon. Akibatnya cahaya matahari yang jatuh ke bumi tidak lagi mampu disaring dengan baik oleh lapisan ozon, sehingga terjadilah suhu panas yang cukup tinggi di permukaan bumi. Gas yang cukup dikenal sebagai kontributor utama penyebab terjadinya efek rumah kaca adalah gas karbon dioksida (CO2). Gas lainnya yang juga menjadi bagian dari gas penyebab efek rumah kaca tersebut adalah belerang dioksida, nitrogen dioksida (NO2) dan nitrogen monoksida (NO), serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan juga klorofluorokarbon (CFC). Gas karbon dioksida maupun gas-gas buangan lainnya biasanya dihasilkan dari berbagai sumber, diantaranya adalah asap hasil pembakaran di pabrik, asap kendaraan bermotor dan sebagainya. Gas-gas tersebut akan menguap di udara dan jika tidak ada sistem sirkulasi di bumi yang mampu menyerapnya, maka gas-gas tersebut jelas akan sangat mengganggu suhu bumi.

B. Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut maka penulis memberikan saran yang sangat bermafaat dan dapat membantu penyusunan malah, yaitu :
1. Perlunya penambahan gagasan atau ide dalam penyusunan makalah.
2. Untuk melengkapi penyusunan makalah, diperlukan pendapat dan kritik dari pembaca.



DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca
https://blogpenemu.blogspot.co.id/2014/09/joseph-fourier-penemu-deret-fourier.html
https://www.google.co.id/search?q=pendapat%20para%20ahli%20tentang%20efek%20rumah%20kaca&gws_rd=ssl#q=pencemaran+efek+rumah+kaca+di+negara+latin
http://normanpramana.blogspot.co.id/2012/05/penyebab-dan-dampak-pencemaran-efek.html





BIODATA PENULIS

Aditya Marthadinata adalah penulis dari makalah ini. Penulis lahir dari orang tua Buchari dan Aryani Puspasari sebagai anak sulung dari 2 bersaudara. Penulis di lahirkan di Jambi, 3 Juni 1997 Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Jambi Timur Provinsi Jambi. Penulis menempuh pendidikan dari SDN 1/IV Jambi lalu melanjutkan ke jenjang SMPN 1 Jambi, dan SMAN 2 Kota Jambi. Sekarang penulis melanjutkan study di STIKOM Dinamika Bangsa Jambi semester pertama dengan prodi Tekhnik Informatika
Ia kini aktif menjalakan kegiatan sebagai mahasiswa. Penulis juga mendapat beberapa penghargaan dari turnament game. Dengan motivasi yang tinggi penulis berharap dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik serta dapat lulus dari jenjang pendidikan saat ini.
Akhir kata,penulis mengucapkan rasa syukur yang mendalam atas terselesaikannya makalah ini yang berjudul “Dampak Iklim di Dunia Akibat Efek Rumah Kaca” . Semoga dapat membantu dan menjadi referensi bagi semua orang.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Izawaina Camp - Kurumi Tokisaki - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -